Saturday, July 2, 2016

Ahok dan Sandiwara Polemik Lahan di Cengkareng

Ahok dan Sandiwara Polemik Lahan di Cengkareng


Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) murka saat tahu ada sandiwara di balik pembelian lahan di Cengkareng senilai Rp 668 miliar. Ia membongkar manipulasi itu mulai dari lapor KPK hingga mencopot Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan DKI Jakarta Ika Lestari Adji.

Polemik pembelian lahan di Cengkareng, Jakarta Barat, ini berawal dari Dinas Perumahan membayar uang Rp 668 miliar ke pemilik sertifikat lahan bernama Toeti Soekarno pada November 2015. Namun BPK dalam auditnya menyatakan lahan itu sebenarnya milik Pemprov DKI. Tapi entah bagaimana pada 2014, lahan itu bisa keluar sertifikatnya dari BPN Jakarta Barat dan menjadi milik perseorangan.

Dari pembayaran Rp 668 miliar, ada Rp 200 miliar yang tidak sampai ke penjual sehingga Toeti menggugat Pemprov DKI. Duit Rp 200 miliar inilah yang dianggap misterius. 

Ahok curiga uang itu dibagi-bagi. Apalagi, sebelumnya ada laporan gratifikasi senilai Rp 9,6 miliar yang diterima staf di Dinas Perumahan dan Gedung DKI terkait lahan ini. Kecurigaan Ahok itu lalu dilaporkan ke KPK dan Bareskrim Polri.

"Mereka berlagak pilon (bodoh -red) saja. Kata mereka, 'Oh, kami kira boleh ke surat kuasa saja, Pak.' Di sini mah banyak pemain sandiwaranya lah. (Piala) Oscar semua dapatnya," kata Ahok menyebut penghargaan di Amerika Serikat untuk para aktor terbaik.

Tepat Jumat 1 Juli 2016, Ahok Kadis Perumahan dan Gedung DKI Jakarta, Ika Lestari Adji, dan menggantinya dengan Arifin. Ahok berharap Ika konsentrasi menghadapi rangkaian pemeriksaan kasus ini. Sedangkan Ika telah membantah menerima gratifikasi dari perusahaan pemilik lahan Cengkareng itu.

Sebenarnya bagaimana riwayat pembelian tanah itu hingga akhirnya Ahok menyadari ada 'permainan', berikut rentetan peristiwanya:

Via : http://news.detik.com/

0 komentar:

Post a Comment


Top